Sabtu, 18 Juni 2011

kumpulan materi UAS PO

TEKNIK BUDIDAYA PADI ORGANIK
DENGAN TEKNOLOGI POC
Oleh: Mujiono Warnodiharjo

Bahan Saprotan yang Dibutuhkan Untuk Lahan 1 Ha:
1. POC SO-Kontan Lq ( 2 litaer)
2. POC So-Kontan Fert (2 liter)
3. Pupuk Kandang 5 ton (jika ada)
4. Pestisida nabati maja-gadung dan asap cair
Catatan : Seluruh saprotan di atas formulanya telah ditemukan.
Langkah-Langkah Kegiatan
A. Persiapan benih
1. Rendam benih ke dalam air yang telah dicampur dengan 100 cc POC jenis SO-Kontan Fert selama 24 jam dan sebelum ditiriskan tambahkan segenggam abu sekam + garam
2. Lahan yang akan dijadikan persemaian disemprot dengan POC jenis SO-Kontan Lq (konsentrasi 2ml/l), kemudian dibiarkan selama 1 minggu dan usahakan konsisi air macak-macak.
3. Tanah dibajak dan langsung digaru, kemudian disemprot dengan SO-Kontan Lq (konsentrasi 2ml/l)
4. Dua hari berikutnya benih disebar (umur bibit 18 -21 hari).
B. Persiapan Lahan
1. Lahan sawah sesudah panen jika masih ada jerami dihamparkan tipis secara merata
2. Hamparkan irisan tipis/cacahan batang pisang secara merata
2. Jika ada pupuk kandang akan lebih baik ditaburkan secara mearta dengan dosis 5 ton/Ha
3. Semprotkan POC jenis SO-Kontan dengan konsentrasi 4 ml/lt (dosis 70 ml/1000m2)
4. Usahakan kondisi air dibuat selalu macak-macak
C. Penanaman
1. Sistem konvensional diatur dalam baris dan kolom dengan ukuran 20 x 20 Cm atau 23 x 23 Cm
2. Sistem legowo 4-1, yaitu setelah 4 baris, kemudian 2 baris kosong. Jarak tanam 20 x 20 cm atau 22 x 22 cm.
3. Sistem legowo wayang, yaitu baris dan kolom berukuran 25 x 25 cm dan di antara baris tambahkan 1 (satu) titik rumpun padi. Selain sistem tersebut adapt juga dengan sistem setiap 4 baris tanam, lalu logowo (2 baris tanaman kosong). Jarak tanam 20x20 cm.
4. Setiap lubang tanaman terdiri dari 3 batang, umur bibit 18 – 25 hari.
D. Pemupukan
1. Aplikasikan POC SO-Kontan Lq sekali lagi pada umur 10 hari setelah tanam (hst) melalui tanah.
2. Aplikasikan POC SO-Kontan Fert 4 (empat) kali dengan frekuensi 10 hari sejak tanaman umur 25 hst.(sesudah penyiangan pertama) atau pada umur tanaman 25; 35; 45; dan 55 Hst. Konsentrasi yang digunakan 4 ml/lt (dosis 70 ml/1000m2). Setiap aplikasi dilakukan pada pagi hari sekitar jam 10.00 Wib (saat stomata membuka secara optimum). Khusus aplikasi pada umur 45 dan 55 hst tambahkan larutan nira kelapa yang sudah difermentasi dengan hati batang pisang kapok selama 2 minggu sebanyak 5%.
E. Pemeliharaan
1. Pengaturan air dan pengendalian gulma dilakukan seperti biasa. Sebaiknya hindari menggunakan herbisida karena dapat memusnahkan cacing penghembur tanah dan biota tanah yang berguna sebagai pengurai bahan organik tanah.
2. Pengendalian hama dan penyakit, sebaiknya dengan menggunakan pestisida nabati seperti maja-gadung, asap cair dll.) yang telah ada atau membuat sendiri, atau menggunakan agensia hayati (seperti jamur Beauveria bassiana, Metarhizium anisopliae, Trichoderma sp. dan Clyocladium sp.) dan menggalakan pengelolaan habitat. . Aplikasi pestisida nabati dilakukan bersamaan dengan aplikasi pupuk daun SO-Kontan Fert.
F. Pemanenan
Pemanenan dilakukan setelah bulir masak 80%, dan hindari pada saat panen turun hujan.

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK (BOKASI)
A. Syarat Pembuatan:
1. Bahan mentah/limbah harus homogen
2. Temperatur awal harus tinggi, dengan cara menutup rapat dan kedap udara
3. Kelembaban optimal, dengan cara menyiram air secukupnya
B. Cara Pembuatan
Cara I:
1. Bahan mentah/jerami dipotong menjadi bagian kecil dan diaduk hingga merata
2. Ditumpuk berlapis-lapis hingga setinggi ± 1 m (±10-12 lapis)
3. Setiap lapisan diberi irisan batang pisang secukupnya, kemudian disiram air secukupnya dan diinjak-injak hingga padat
4. Setiap lapisan tersebut ditaburkan kotoran ternak secukupnya, kemudian siram dengan larutan aktivator (SO-Kontan Lq) dengan konsentrasi 4 ml/l air secukupnya (sampai lembab)
5. Tutup rapat dengan plastik dan setiap 1 atau 2 minggu sekali diadakan pembalikan hingga bokhasi dinyatakan matang.
Cara II:
1. Bahan mentah yang terdiri: 1) dedaunan/seresah yang mudah lapuk (seperti: orok-orok, sengon, petai cina, turi dll.); 2) kotoran ternak (sapi, kerbau, kambing atau ayam); dan 3) abu sekam dengan perbandingan 5:3:2 dicampur hingga merata.
dipotong menjadi bagian kecil dan diaduk hingga merata
2. Ditumpuk berlapis-lapis hingga setinggi ± 1 m (±10-12 lapis)
3. Setiap lapisan diberi irisan batang pisang secukupnya, kemudian disiram air secukupnya dan diinjak-injak hingga padat
4. Setiap lapisan tersebut ditaburkan kotoran ternak secukupnya, kemudian siram dengan larutan aktivator (SO-Kontan Lq) dengan konsentrasi 4 ml/l air secukupnya (sampai lembab)
5. Tutup rapat dengan plastik dan setiap 1 atau 2 minggu sekali diadakan pembalikan hingga bokhasi dinyatakan matang.


Cara III:
1. Bahan mentah yang berupa kotoran ternak (kambing, sapi, kerbau, atau ayam)
2. Ditumpuk berlapis-lapis hingga setinggi ± 1 m (±10-12 lapis)
3. Setiap lapisan diberi irisan batang pisang secukupnya, kemudian disiram air secukupnya dan diinjak-injak hingga padat
4. Siramkan larutan aktivator (SO-Kontan Lq) dengan konsentrasi 4 ml/l air secukupnya
5. Tutup rapat dengan plastik dan setiap 1 atau 2 minggu sekali diadakan pembalikan hingga bokasi dinyatakan matang
Catatan: Jika diperlukan dapat menggunakan alat cetak dari papan dan bambu dan ditambahkan jamur antagonis seperti Trichoderma harzianum, Glycladium sp. dll.
3. Ciri Pupuk Organik Padat yang Matang:
1. Berwarna coklat kehitaman (coklat pekat
2. Berstruktur remah dan gembur
3. Berbau bahan organik busuk

TEKNIK APLIKASI BOKASI DAN POC PADA TANAMAN KELAPA
A. Aplikasi lewat tanah dan pangkal batang
5. Buat larutan POC SO-Kontan Lq dengan konsentrasi 4 ml/l
6. Tanah disekeliling tanaman kelapa dengan jari-jari 1,5 m digali membentuk lingkaran dengan lebar 35-30 cm dan dalam 20-25 cm
7. Di galian tersebut disiram dengan air secukupnya dan ditaburi bokasi secara merata
8. Siramkan larutan POC SO-Kontan Lq di atas bokasi tersebut secara merata sebanyak 5 liter.
9. Tutup lagi dengan tanah
10. Lukai pangkal batang kelapa setinggi 40-50 cm dari tanah, kemudian siram dengan larutan POC SO-Kontan Lq secukupnya. (volume 1 litera).
11. Ulangi aplikasi ini setiap 1 bulan sekali.
B. Aplikasi lewat umbut
a. Buat larutan POC SO-Kontan Fert dengan konsentrasi 4 ml/l
b. Siramkan larutan POC tersebut pada umbut (pangkal janur) dan sekitar manggar dengan dosis 600 ml per pohon
c. Ulangi aplikasi ini setiap 2 minggu sekali,

CARA PEMBUATAN PUPUK FOSFOR NABATI BERBASIS POC
1. Masukkan nira kelapa segar atau yang rusak ke dalam ember bekas cat sebanyak 4 – 5 liter
2. Masukan irisan tipis hati batang pisang ke dalam ember tersebut dan kemudian tutup rapat (difermentasi)
3. Setelah 2 minggu disaring dan siap diaplikasikan melalui tanah dan umbut setelah difortifikasikan ke dalam POC SO-Kontan Fert..

DAFTAR PUSTAKA
Adiningsih, J.S. 2005. Peranan bahan organik tanah dalam meningkatkan kualitas dan
produktivitas lahan pertanian. Worshop dan Kongres Nasional II MAPORINA
Jakarta 21-2 Desember 2005. 12 hal.
Mujiono dan Sabirin, 2002. Workshop implementasi dan program pelatihan pengendalian hama terpadu, Jakarta, 20-22 Agustus 2002. 15 hal.
----------- dan C. Wibowo. 2006. Pengembangan pertanian organik dengan teknologi pupuk organik Cair dan PHT untuk menghasilkan produk organik yang efisien. Seminar Regional Pertanian Organik. Mahasiswa Pertanian Pencinta Alam Fak. Pertanian Unsoed, Purwokerto. 15 April 2006
Syekhfani.2005, Riset strategi untuk pengembangan pertanian organik di Indonesia.
Worshop dan Kongres Nasional II MAPORINA, Jakarta 21 – 22 Desember 2005. 8 hal.

-------adrian-------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar